Mau liburan sama Littles ke mana Moms? Pertimbangan utama setiap kali ajak Littles jalan-jalan adalah lokasinya harus aman untuk anak. Kalau Moms pergi ke Bandung, Moms dan keluarga bisa berkunjung ke tempat wisata ramah anak. Area wisata, fasilitas, dan jenis aktivitas yang tersedia, aman buat anak. Littles jadi bisa bereksplorasi dan belajar hal baru.
Bandung jadi salah satu kota tujuan untuk berlibur. Ada banyak destinasi wisata yang menarik. Mulai dari wisata alam, kuliner, tur dalam kota, dan aneka macam tempat rekreasi. Beberapa di antaranya adalah tempat wisata yang ramah untuk anak. Berikut ini rekomendasi 4 destinasi wisata untuk Moms, Dads, dan Littles berlibur bersama:
Wilayah Lembang di Kabupaten Bandung Barat penuh dengan destinasi wisata bernuansa alam. Salah satu tempat menarik di Lembang yang cocok buat ajak Littles main adalah Farmhouse Susu Lembang. Lokasinya ada di Jalan Raya Lembang No.108 berjarak 4,5 km dari Universitas Pendidikan Indonesia (UPI). Buka setiap hari dari jam 09.00 – 18.00. Per tanggal 1 Januari 2024 tiket masuk Farmhouse Susu Lembang Rp40.000 per orang. Tiket bisa Moms tukar dengan susu murni atau sosis bakar.
Dalam Farmhouse Susu Lembang Moms dan Littles bisa melakukan aktivitas-aktivitas menarik sambil menikmati lingkungan yang asri juga sejuk. Littles bisa memberi makan hewan seperti domba, sapi, burung. Moms juga bisa berfoto menggunakan kostum berlatar bangunan-bangunan khas Eropa. Sebelum pulang Moms dapat membeli makanan dan souvenir untuk jadi oleh-oleh.
Masih di Kawasan Lembang jaraknya 6,5 km dari Farmhouse Susu Lembang dan 7-8 km dari UPI, terdapat kebun binatang baru yang menarik perhatian banyak wisatawan. Karena di Lembang Park and Zoo ini Moms dan keluarga bisa melihat satwa dari berbagai wilayah di dunia. Seperti Hyena, Burung Flamingo, hingga Capybara yang unik. Lokasinya ada di jalan Kolonel Matsuri no.171, Sukajaya, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Moms dapat melalui Jalan Sersan Bajuri atau Jalan Cigugur girang untuk sampai ke Lembang Park and Zoo.
Tiket masuknya Rp 50.000 untuk weekday dan Rp 70.000 saat weekend. Jika tinggi Littles masih di bawah 80 cm, maka tidak perlu membeli tiket. Lembang Park and Zoo buka dari jam 09.00 -17.00 saat weekday sedangkan di hari libur waktu operasionalnya dari jam 08.00 – 18.00. Moms bisa mengajak Littles menikmati berbagai aktivitas menarik selain melihat hewan-hewan liar. Misalnya memberi makan kelinci, ikan koi, burung unta, dan berinterkasi dengan macam-macam spesies burung dalam bird aviary. Bukan hanya itu, ada pertunjukkan satwa dan berbagai jenis wahanan permainan, serta tenant-tenant jajanan yang memancing selera.
Tempat wisata ramah anak favorit warga Bandung adalah Taman Lalu Lintas Ade Irama Suryani Nasution. Taman edukasi tentang lalu lintas ini sudah ada sejak tahun 1958, dirancang untuk mengajarkan anak tentang keamanan berlalu lintas. Sekaligus menjadi tempat rekreasi keluarga dan taman untuk paru-paru kota. Taman Lalu Lintas berlokasi di Jalan Belitung No.1, Merdeka, Kecamatan Sumur Bandung, Kota Bandung. Buka setiap hari kecuali hari jumat dari jam 08.00 – 15.00, dengan tiket masuk hanya Rp 10.000.
Moms bisa mengenalkan Littles macam-macam rambu lalu lintas. Kemudian menjajal berbagai macam wahana permainan yang ada. Moms bisa mulai dengan mengajak Littles naik kereta api mini mengelilingi taman. Bermainan ayunan, perosotan, dan naik sepeda di area yang sudah diatur seperti jalan raya berukuran mini. Bila ingin berenang tersedia juga fasilitas kolam renang anak-anak. Jangan lupa untuk berfoto bersama karena ada banya spot foto menarik.
Baca juga: Kenali Manfaat Sensory Play, Mainan yang Mendukung Perkembangan Littles
Museum bisa jadi wisata edukasi yang ramah anak. Terdapat sejumlah museum dengan jenis koleksi yang beragam tersebar di Kota Bandung. Salah satunya adalah Museum Geologi yang beralamat di jalan Diponegoro No.57, Cihaur Geulis, Kecamatan Cibeunying Kaler, kota Bandung. Lokasinya dekat dengan Gedung Sate. Littles pasti antusias saat Moms ajak ke Museum ini, karena Littles bisa melihat kerangka fosil dinosaurus dan hewan-hewan purba lainnya.
Museum Geologi buka pada hari Selasa, Rabu, Kamis, Sabtu, dan Minggu. Dari jam 09.00 – 15.00. Khusus di weekend Museum buka dari 09.00 – 14.00. Harga tiketnya sangat terjangkau yaitu untuk umum Rp 3.000 per orang. Sedangkan untuk pelajar Rp 2.000 dan turis asing Rp 10.000. Museum terdiri dari dua lantai, di lantai pertama Moms bisa mengajak Littles melihat fosil-fosil hewan dan manusia purba. Menjelaskan sekilas bagaimana bumi tercipta. Kemudian saat naik ke lantai dua Moms bisa menunjukkan macam-macam bantuan hasil pertambangan dan menjelaskan sekilas tentang bencana alam.
Itu dia 4 tempat wisata ramah anak di Bandung. Sambil berlibur Moms bisa mengenalkan Littles banyak hal tentang alam dan lingkungan sekitar. Sehingga bagus untuk stimulasi kognitif Littles. Selain itu momen liburan ini juga akan menjadi memori inti yang berkesan dalam benak Littles. Namun yang namanya musim liburan kepadatan dan kemacetan di jalan raya gak bisa terhindarkan. Khususnya jalur-jalur yang menuju ke lokasi destinasi wisata. Waktu tempuh bisa jadi lebih lama dari biasanya. Hal ini bisa membuat Littles mudah rewel. Moms bisa mengantisipasinya dengan membawa mainan untuk Littles. Biarkan Littles anteng dengan mainannya di dalam kendaraan. Moms bisa siapkan Busy Book Little Friends, buku anak berbahan fabric yang dibuat dengan macam-macam aktivitas menarik. Moms bisa cek selengkapnya di sini.
~NJ
Read More
Benda apapun bisa jadi mainan buat Littles. Tetapi jika Moms bisa menyiapkan mainan yang menstimulasi perkembangan Littles seperti sensory play, maka dampaknya akan jauh lebih terasa. Karena itu Moms perlu kenali seperti apa permainan sensorik dan apa saja manfaat sensory play.
Sesuai dengan namannya sensory play merupakan permainan atau jenis aktivitas yang dapat memberi stimulasi pada indra Littles. Melihat, mendengar, meraba, mencium, mengecap, termasuk koordinasi anggota tubuh. Melansir dari verywell mind permainan sensorik mencakup segala macam permainan yang melibatkan satu indra atau lebih terutama indra peraba. Littles perlu memegang dan merasakan material ataupun benda untuk dapat belajar. Itulah mengapa bayi selalu ingin memegang apapun dan memasukkannya ke dalam mulut.
Dari hari pertama Littles lahir ia sudah mulai mengeksplorasi dunia sekitarnya melalui indra mereka. Moms melihat sendiri bagaimana bayi dan balita menyentuh semua benda yang ada di dekatnya, memasukkan barang ke mulut, membuat suara lucu, dan mencoba berputar-putar sampai terjatuh. Semua itu adalah proses belajar bagi Littles.
Moms bisa mendorong perkembangan indra Littles agar lebih optimal dengan memberikan permainan sensorik. Moms mungkin lebih sering melihat orang tua menyiapkan playdough atau pasir untuk Littles meraba berbagai macam tekstur. Namun sebenarnya sensory play tidak hanya tentang menyentuh. Moms juga bisa mengajak Littles bermain dengan eksperimen mencampurkan warna, mencium aneka macam aroma, dan lain-lain.
Dengan menyediakan sensory play Littles akan mendapatkan banyak manfaat baik dalam proses tumbuh kembangnya, di antaranya bermanfaat untuk:
Motorik halus atau fine motor skill merupakan keterampilan yang membutuhkan kooordinasi otot-otot kecil. Membuat Littles bisa melakukan beberapa aktivitas yang melibatkan kinerja otot kecil seperti menulis, mengancing, mengikat tali sepatu, membuka dan menutup ritsleting. Moms bisa siapkan mainan yang membuat Littles melakukan gerakan menuang, mencubit, mencampur, dan mengikat tali.
Jika keterampilan motorik halus melibatkan kelompok otot kecil maka keterampilan motorik kasar (gross motor skill) menggunakan otot-otot besar pada kaki, lengan, dan area perut. Keterampilan ini bertanggunga jawab untuk menunjang aktivitas berjalan, berlari, melompat, dan lain sebagainya. Moms bisa mengajak Littles melakukan permainan yang membuatnya aktif bergerak.
Baca juga: 5 Macam Permainan Untuk Melatih Motorik Halus Anak
Manfaat sensory play juga kan terasa pada perkembangan kemampuan bahasa. Karena permainan sensorik akan memberikan pengalaman baru dengan berbagai macam benda, tekstur, juga rasa, yang mendorong Littles menggambarkan apa yang mereka rasakan melalui kata-kata. Kemudian mendorong Littles berkomunikasi.
Selama bermain sensory play Littles akan melakukan eksperimen, mencari tahu bagaimana sesuatu bisa bekerja, dan juga terus bertanya. Permainan sensorik melatih Littles melakukan problem solving. Misalnya bagaimana memindahkan pasir dari satu kotak ke kotak lain atau bagaimana jika warna merah dicampur dengan warna kuning. Semu proses eksperimental ini akan berdampak positif ke perkembanngan kemampuan kognitif.
Moms akan menyadari bagaimana Littles yang biasanya hiperaktif menjadi lebih tenang setelah bermain sensory play. Seperti bermain melompat dan perang bantal. Permainan sensorik jenis ini dapat menenangkan Littles, membantunya mengatasi ketidanyaman yang ia rasakan entah karena bosan atau gelisah.
Manfaat sensory play yang tidak Moms sadari selama ini yaitu mampu menumbuhkan interaksi sosial. Hal itu dapat terjadi ketika Littles bermain dengan teman atau saudara. Littles akan belajar bagaimana berkomunikasi denagan orang lain, menyelesaikan masalah, dan beradaptasi dengan orang.
Permainan sensorik juga dapat menstimulasi sistem proprioseptif yang membuat Littles mengetahui posisi setiap bagian-bagian tubuh dan memberitahunya seberapa besar gaya yang perlu dikeluarkan ketika memegang, menarik, mendorong, dan mengangkat benda. Sedangkan sistem vestibular adalah indra keseimbangan yang membuat Littles dapat menjaga keseimbangan tubuhnya saat beraktivitas.
Permainan atau aktivitas yang menstimulasi kemampuan sensori bisa menggunakan berbagai macam benda. Termasuk menyediakan mainan yang memang sudah didesain untuk membantu stimulasi sensorik, motorik, dan kognitif Littles. Moms bisa dapatkan aneka jenis mainan edukatif di Little Friends. Misalnya Playmat Early Learning Kit. Dalam satu set playmat Moms akan sudah mendapatkan sensory board, rattle stick, soft rattle squaker & crakle, dan busy book. Moms bisa temukan satu set mainan lengkap di baby shop atau official store Little Friends. Miliki sekarang.
~NJ~
Read More
sahabat terdekat Moms sebentar lagi lahiran. Sudah terpikir mau memberi kado apa? Moms bisa berikan perlengkapan bayi yang bermanfaat atau barang menarik yang bisa menjadi kenang-kenangan. Namun ada baiknya pilih tipe kado lahiran yang kepakai lama. Supaya barangnya bisa dipakai dari Littles newborn sampai balita. Setiap kali menggunakan barang hadiah itu, teman Moms akan selalu teringat denganmu.
Wajar jika Moms merasa bingung saat mencari kado lahiran yang tepat buat teman dekat. Karena kalau untuk anak sendiri Moms sudah tahu apa saja kebutuhannya. Cara paling aman adalah dengan bertanya dulu ke teman, barang apa yang mereka butuhkan atau belum dimiliki. Tetapi jika Moms ingin memberikan kejutan, Moms bisa membeli barang yang menarik tapi juga bermanfaat untuk anak maupun orang tuanya, seperti 7 ide kado lahiran berikut ini:
Memberi kado gendongan bayi tidak akan pernah gagal. Gendongan pasti akan sangat bermanfaat dan dipakai oleh teman Moms. Model gendongan bayi juga makin beragam dengan fitur dan batasan usia untuk pemakain yang berbeda. Seperti gendongan m shape, ring sling, hipseat, baby wrap, dan gendongan instan. Kalau Moms ingin gendongan bisa digunakan dari Littles newborn pilih baby wrap, m shape, dan gendongan sling. Karena pemakaian gendongan hipseat untuk bayi di atas 6 bulan.
Teman Moms tentu sudah menyiapkan selimut sendiri untuk bayinya yang akan lahir. Tetapi tidak ada salahnya buat menambah koleksi selimut bayi milik teman dengan menyiapkan kado selimut bayi. Selain itu ada beberapa jenis selimut bayi yang bisa Moms pertimbangkan. Seperti selimut dengan tambahan hoodie, selimut on the go untuk bepergian, dan selimut dengan kain minky yang bagus untuk menstimulai sensori Littles.
Playmat akan jadi kado lahiran yang kepakai lama. Melansir dari Small Smart Playmat adalah alas bermain yang bagian permukaanya terbuat dari busa atau bahan fabric yang empuk, sehingga aman untuk tempat bayi bermain. Playmat menjadi area yang aman dan higienis untuk Littles bermain, tummy time, dan melakukan aktivitas lainnya. Sebagian playmat juga memiliki fitur mainan-mainan sensori yang menggantung, memancing Littles untuk bergerak dan meraih mainan. Maka dari itu ada juga yang menyebutnya playgym.
Setiap kali orang tua bepergian dengan bayi pasti membawa perlengkapan yang banyak. Mulai dari popok, botol susu, tisu basah, skin care bayi, baju ganti, dan masih banyak lagi. Moms bisa memberi kado berupa Diaper Bag atau Tas Bayi yang memang kompartemennya cukup luas untuk menyimpan barang-barang bayi dan ibu.
Baca juga: 6 Mainan Bayi 0-12 Bulan, Bantu Tumbuh Kembang Si Kecil
Buku anak softbook termasuk barang long last karena bisa Littles mainkan dari newborn sampai balita. Softbook terbuat dari bahan kain lembut dan halus, dengan ilustrasi menarik untuk anak-anak. Buku berbahan kain ini tidak mudah rusak dan gampang dibersihkan. Ada yang dilengkapi dengan teether, rattle, dan permukaan bertekstur yang bagus untuk menstimulasi kemampuan sensori serta motorik halus Littles.
Bantal Ibu Menyusui atau bansui akan sangat bermanfaat untuk teman Moms. Bansui dapat menopang tangan ibu saat menyusui, mengurangi ketegangan dan mencegah munculnya rasa pegal sewaktu memberikan Littles ASI. Selain itu bansui juga dapat Littles gunakan menjadi sandaran duduk dan penyangga tummy time.
Moms pasti pernah melihat konten video bayi yang sedang bermain sensory play. Permainan sensori ini merupakan jenis permainan yang dapat menstimulasi panca indra mulai dari indra penglihatan, pendengaran, penciuman, peraba, pengecapan, juga merangsang kemampuan gerak dan keseimbangan. Moms bisa siapkan mainan sensori untuk jadi kado lahiran. Seperti rattle, busy book, dan masih banyak lagi yang lainnya.
Itu dia 7 ide kado lahiran yang kepakai lama. Sebenarnya apapun hadiah yang Moms persiapkan, temanmu pasti akan sangat senang menerimanya. Karena memberi hadiah menandakan perhatian dan kasih sayang yang tulus. Namun sebagai orang yang mengirim hadiah, Moms perlu mempertimbangkan dengan hati-hati jenis barang apa yang akan bermanfaat dan bisa kepakai lama oleh sahabat Moms.
Bila Moms ingin memberikan kado lahiran berupa mainan edukatif, Moms bisa temukan aneka macam mainan di Little Friends. Dapatkan berbagai jenis mainan yang bagus untuk perkembangan kemampuan sensori, motoric, dan kognitif Littles. Pesan melalui official store Little Friends di e-commerce.
~NJ~
Moms tentu merasa senang ketika melihat gigi kecil mulai tumbuh di rahang Littles. Namun bagi Littles, tumbuh gigi merupakan tahapan yang tidak nyaman. Sebaiknya Moms ketahui tanda bayi tumbuh gigi, supaya bisa bantu menenangkan Littles saat rewel atau merasa sakit akibat gigi susu yang mulai tumbuh.
Gigi bayi akan tumbuh antara usia 4 sampai 7 bulan. Proses ini disebut juga dengan istilah teething syndrome, yaitu fase alami yang dialami semua bayi saat gigi tumbuh menembus gusinya yang lunak. Teething syndrome akan menimbulkan rasa sakit dan rewel yang mungkin bisa membuat Moms dan Dads kesulitan. Namun ini adalah proses alami yang perlu dilalui, agar Littles bisa memiliki gigi yang sehat dan rapi.
Sebagai bagian dari proses tumbuh kembangnya, pertumbuhan gigi perlu mendapatkan perhatian lebih. Kenali bagaimana tanda-tandanya, agar Moms bisa memberikan penangan yang tepat. Berikut ini 5 tanda yang muncul saat bayi mulai tumbuh gigi:
Littles akan merasa tidak nafsu makan saat tumbuh gigi. Karena Littles sedang merasa tidak nyaman di area mulut yang membuat Littles sulit untuk makan. Sebagian bayi bahkan menolak makanan dan minuman. Sama sekali tidak menginginkannya. Hal tersebut bisa disebabkan peradangan pada gusi, yang umum terjadi ketika tumbuh gigi.
Bayi ngeces bukan karena ngidam ibu yang tidak terpenuhi. Tetapi air liur yang berlebih jadi salah satu pertanda Littles sedang tumbuh gigi. Belum bisa dipastikan apa penyebab produksi air liur bayi lebih banyak. Namun diperkirakan gerak otot pada mulut bayi yang meningkat selama fase tubuh gigi yang menjadi pemicunya. Karena kondisi tersebut membuat kelenjar ludah lebih aktif.
Tanda bayi tumbuh gigi yang paling kentara yaitu keinginan Littles untuk mengigit dan mengisap barang-barang yang ada di sekitarnya. Sebab ketika tumbuh gigi, Littles akan merasa gusinya gatal. Sehingga ia akan mengigit benda apapun yang ada di sekitarnya untuk meredakan rasa gatal. Mulai dari mainan, baju, dan benda lainnya.
Gigi susu tumbuh menembus gusi milik Littles yang halus dan lunak. Menimbulkan rasa sakit yang tidak nyaman. Sehingga Littles sangat mungkin menangis, mudah marah, bergumam sendiri, dan sulit tidur. Membuat Moms haru selalu siaga dan sabar untuk menenangkan Littles.
Baca juga: 6 Makanan Untuk Bayi Saat Tumbuh Gigi, Bikin si Kecil Gak Rewel
Tanda lain yang mudah dikenali yaitu gusi yang membengkak. Coba Moms buka mulut Littles dengan pelan. Kemudian perhatikan apakah gusinya kemerahan dan bengkak. Maka wajar bila Littles mudah rewel dan menolak makan.
Ada kemungkinan muncul ruam di sekitar mulut, dagu, dan leher Littles. Akibat air liur yang terus-menerus keluar. Maka dari itu setiap kali Moms melihat mulut dan dagus Littles sudah basah dengan air liur, langsung bersihkan dengan tisu atau lap kain bersih yang lembut. Sehingga Moms bisa mencegah ruam muncul.
Dalam kondisi tertentu, Littles bisa mengalami demam ringan akibat peradangan gusi. Demam umumnya hanya terjadi selama dua hari. Namun bila suhu Littles sampai lebih dari 38 derajat celcius dan berlangsung lebih dari dua hari, segera bawa Littles ke dokter untuk observasi.
Dengan mengetahui 7 tanda bayi tumbuh gigi Moms bisa memberikan penanangan yang tepat. Menemani Littles melalui proses tumbuh gigi yang seringkali tidak mudah. Moms bisa menenangkan Littles dengan menggosok gusinya dengan perlahan, memberikan potongan makanan beku, dan berikan teether.
Moms bisa berikan teether atau mainan yang dilengkapi dengan teether. Teether didesain khusus untuk meredakan gatal dan nyeri pada gusi bayi. Mencegah Littles mengigit sembarang barang yang dapat membahayakannya.
Moms juga bisa berikan Littles Rattle Teether yang bisa mengeluarkan bunyi yang dapat menarik perhatian Littles. Dapatkan Teether dengan bentuk menarik di Littles Friends, brand mainan edukatif. Temukan di toko perlengkapan bayi dan official store Little Friends di e-commerce.
~NJ
Read More
Bila Moms perhatikan balita pada umumnya berjalan jinjit (toe walking) saat ia pertama kali belajar jalan. Bayi jalan jinjit adalah kondisi ketika bayi berjalan menggunakan jari dan telapak kakinya, sedangkan bagian tumit terangkat. Hal ini normal untuk anak-anak berusia di bawah 2 tahun. Seiring perkembangan tubuhnya, Littles dapat berjalan dengan menapakkan ujung jari sampai tumit.
Namun jika Littles tetap berjalan jinjit setelah melewati usia 2 tahun, Moms perlu membawa Littles ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Karena keterlambatan kemampuan berjalan bisa menjadi tanda Littles mengalami kondisi kesehatan tertentu.
Kebiasaan balita berjalan jinjit disebut sebagai kondisi idiopatik, yang artinya tidak diketahui penyebabnya. Littles akan secara otomatis berjinjit terutama saat ia berjalan tanpa alas kaki. Namun jika kebiasaan ini terus berlanjut ada kemungkinan kondisi kesehatan lain menjadi penyebabnya. Berikut ini penyebab-penyebab bayi melakukan toe walking:
Tendon achilles memiliki fungsi menghubungkan otot kaki bagian belakang dengan tulang tumit. Bila otot masih pendek, tumit tidak akan menyentuh tanah. Itulah mengapa Littles lebih nyaman berjalan jinjit, untuk mengurangi ketegangan pada kaki karena otot meregang.
Bayi jalan jinjit juga bisa dikaitkan dengan masalah sensorik. Seperti adanya gangguan pada indera penglihatan, pemrosesan sensorik, atau ada keterlambatan perkembangan. Sebab balita yang memiliki gangguan sensorik akan merasa tidak nyaman saat telapak kakinya merasakan tekstur tertentu.
Jalan jinjit bisa menjadi gejala awal adanya Cerebral palsy atau gangguan perkembangan otak. Yaitu adanya gangguan pergerakan, cedera, atau perkembangan abnormal di bagian otak yang mengontrol fungsi otot.
Distrofi otot termasuk penyakit genetik yang bisa menjadi penyebab Littles berjalan jinjit. Penyakit ini membuat serat otot sangat rentan terhadap kerusakan dan melemah seiring waktu. Kondisi ini lebih mungkin terjadi ketika Littles yang awalnya berjalan normal malah mulai berjalan jinjit.
Toe walking juga berkaitan dengan gangguan spektrum autisme, yang memengaruhi kemampuan anak berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya.
Berikut ini beberapa kondisi yang perlu diperhatikan pada balita yang memiliki kebiasaan jalan jinjit. Supaya Moms bisa segera membawa Littles ke dokter untuk observasi lebih lanjut:
Baca juga: 5 Macam Permainan Untuk Melatih Motorik Halus Anak
Pada umumnya berjalan jinjit merupakan hal lumrah dan tidak selalu berkaitan dengan kondisi kesehatan tertentu. Sebenarnya jalan jinjit yang berhubungan dengan gangguan kesehatan termasuk kasus yang jarang terjadi. Meski begitu Moms perlu ikuti tahapan pertumbuhan Littles dan berikan stimulasi yang Littles perlukan untuk mendukung perkembangannya.
Caranya dengan memberikan mainan yang memiliki fitur-fitur penunjang untuk mengembangkan kemampuan sensorik, motorik, dan kognitif Littles. Moms bisa mendapatkan berbagai macam mainan edukatif untuk Littles mulai dari usia 0 bulan. Seperti Playmat yang bisa Littles gunakan sebagai alas bermain. Lengkap dengan berbagai macam mainan, mengenalkan Littles pada warna, tekstur, dan suara, sehingga kemampuan sensorik, motorik, dan kognitif Littles terbangun. Dapatkan Playmat di official shop Little Friends di e-commerce.
~NJ
Read More
Membiasakan pola tidur anak harus dimulai sejak dini. Moms bisa lakukan sejumlah rutinitas sebelum tidur untuk bayi, agar Littles bisa lebih mudah terlelap. Sebab, tidur yang berkualitas berperan penting pada tumbuh kembang anak.
Bayi yang kurang tidur akan tampak rewel dan mempengaruhi sistem imun tubuh, yang membuat Littles mudah terserang penyakit. Dampak jangka panjangnya bisa menyebabkan Littles mudah lupa, rentang konsentrasi lebih pendek, dan timbul masalah perilaku saat masuk usia 3-4 tahun. Oleh karena itu penting buat orang tua memastikan Littles memiliki waktu tidur yang cukup dan berkualitas.
Bayi yang baru lahir menghabiskan waktu seharian untuk tidur, bisa 14-17 jam dalam sehari. Namun bayi tidak tidur dalam satu waktu, Littles akan bangun untuk minum susu. Waktu tidurnya akan dibagi ke dalam beberapa sesi, di mana setiap sesinya ia bisa tidur 1-3 jam.
Tubuh bayi yang baru lahir belum bisa mengenali perbedaan pagi dan malam. Itulah mengapa Littles yang tidur cukup banyak di pagi dan siang hari akan terbangun saat malam. Membuat orang tua begadang semalaman. Supaya Littles bisa mengenali perbedaan waktu, lakukan beberapa rutinitas sebelum tidur. Moms bisa mulai memberikan bedtime routine mulai dari usia Littles 6-8 minggu. Berikut ini 5 rutinitas sebelum tidur untuk bayi:
Cara membuat jadwal tidur untuk Littles bisa dimulai dengan mencatat pola tidurnya. Cari tahu rentang tidur paling lama di malam hari. Setelah Moms tahu, coba atur waktu rutinitas pra-tidur selama 30-45 menit sebelum waktu istirahat alami Si Kecil.
Misalnya waktu tidur terlama Littles dari jam 8 malam sampai jam 1 pagi. Moms bisa coba tidurkan Si Kecil jam 7.15 atau 7.30 malam. Selain itu persingkat waktu tidur siang Littles agar ia tidak sulit untuk tidur di malam hari.
Moms juga bisa coba kenali tanda-tanda Si Kecil mengantuk, meskipun belum terlalu lelah. Seperti menguap, menggosok mata dengan tangan, dan tanda lainnya, semua itu bisa jadi isyarat Littles sudah mengantuk.
Pastikan perut Littles sudah terisi sebelum pergi tidur. Terutama buat bayi yang masih menyusui, agar ia tidak terbangun di tengah malam karena lapar. Begitu juga untuk anak yang sudah bisa makan. Moms bisa berikan cemilan sehat bila Littles kembali lapar setelah beberapa jam dari waktu makan.
Berikan makanan ringan seperti biskuit dan buah-buahan. Hindari pemberian makanan berat sebelum tidur. Selain itu waktu yang aman untuk memberi makanan pada Littles yaitu sekitar 1-2 jam sebelum pergi tidur.
Berikan pijatan lembut agar Littles bisa merasa rileks sebelum tidur. Baringkan Littles di permukaan yang lembut. Bila ruangan cukup hangat, lepas pakaian Littles lalu oleskan baby oil atau lotion khusus bayi. Kemudian pijat lembut tubuhnya.
Baby massage bermanfaat untuk perkembangan otak. Serta bisa menjadi aktivitas yang menyenangkan juga menenangkan bagi Littles. Namun Moms perlu perhatikan reaksi dari Littles saat dipijat. Apakah ia menyukainya atau merasa tidak nyaman.
Mengobrol bisa jadi rutinitas sebelum tidur untuk bayi, meskipun Littles belum bisa berbicara dengan jelas. Littles senang mendengar suara orang tuanya. Ceritakan bagaimana harimu atau harapanmu untuknya.
Moms juga bisa mengajak Littles mengucapkan selamat malam. Gendong Littles keliling rumah untuk mengucapkan good night ke ayahnya, kakak, kakek, nenek, termasuk mainan-mainan favorit Littles. Terakhir Moms ucapkan good night pada Si Kecil.
Baca Juga: 4 Gaya Parenting, Moms termasuk yang Mana nih?
Membacakan buku cerita sebagai pengantar tidur jadi bedtime routine favorit selama ini. Pilih buku yang aman dan seru buat Si Kecil. Seperti buku soft book yang lembut. Moms bisa pilih soft book yang dilengkapi dengan puppet, untuk memudahkan Moms bercerita.
Selain membaca buku bersama Moms juga bisa ajak Littles bermain sebelum masuk waktu tidur. Lakukan permainan yang ringan namun menyenangkan. Sesederhana peek a boo, bermain di atas playmat, bernyanyi bersama, atau jenis permainan lainnya.
Membangun rutinitas sebelum tidur untuk bayi akan bermanfaat untuk kesehatan Littles. Moms juga jadi terbantu karena menidurkan Littles jadi lebih mudah. Dengan begitu Moms dan Dads juga bisa lebih cepat beristirahat.
Mainan dan buku untuk pengantar tidur bisa Moms dapatkan di Little Friends. Moms bisa temukan aneka soft toys dan soft book dengan cerita-cerita yang menarik. Soft book terbuat dari bahan tommy upp yang full color serta fitur-fitur yang bagus untuk perkembangan sensorik, motorik, dan kognitif Littles. Moms bisa mendapatkan soft book di official store Little Friends.
~NJ
Kemampuan motorik halus Si Kecil perlu distimulasi demi mendungkung kemandiriannya. Moms bisa berikan berbagai jenis permainan untuk melatih motorik halus anak. Permainan yang sederhana namun dapat menggerakkan otot-otot kecil pada tubuhnya, seperti jari dan mata.
Anak dengan kemampuan motorik halus yang berkembang, dapat melakukan banyak hal secara mandiri. Misalnya mengikat tali sepatu, memasang kancing baju, memegang dan memindahkan barang, dan tidak mengalami kesulitan saat belajar menulis.
Supaya kemampuan motorik halus Si Kecil berkembang dengan baik, Moms perlu stimulasi dengan aneka macam permainan. Temani Si Kecil bermain 5 jenis permainan di bawah ini yuk:
Ketika bermain playdough Si Kecil akan mencoba meregangkan, mencubit, dan menggulung adonan. Berikan pisau plastic, cetakan kue, dan rolling pin sebagai alat untuk bermain playdough. Biarkan Si Kecil berkreasi dengan membuat macam-macam bentuk. Kalau khawatir dengan kandungan playdough atau lilin malam, Moms bisa membuat DIY playdough sendiri di rumah.
Aktivitas menggunting dan menempel bagus untuk koordinasi tangan dan mata juga kontrol motorik halus. Berikan Si Kecil gunting yang aman dan media kertas yang sudah diberi gambar atau pola untuk menempel. Moms tidak perlu takut atau khawatir asalkan Si Kecil terus didampingi.
Moms pernah dapat tugas meronce waktu di sekolah dulu? Praktik kerajinan tangan ini ternyata bisa jadi permainan untuk melatih motorik halus anak. Siapkan benang yang cukup tebal namun halus seperti benang wol. Lalu siapkan juga manik-manik yang warna-warni. Ajak Si Kecil membuat gelang atau kalung. Jika Si Kecil terlihat semakin terampil berikan manik-manik yang berukuran lebih kecil.
Setiap anak perlu memiliki mainan susun balok di rumahnya. Karena jenis mainan yang satu ini memiliki banyak manfaat, bukan hanya bagus untuk perkembangan motorik halus. Tapi juga bagus untuk perkembangan motorik, kemampuan memecahkan masalah, sampai kemampuan matematika dasar.
Baca juga: 7 Manfaat Bermain Susun Balok Bagi Si Kecil
Salah satu tujuan dari mengembangkan kemampuan motorik halus adalah untuk membangun kemandirian di dalam diri Si Kecil. Karena itu Moms juga bisa mengajarkan Si Kecil melakukan berbagai macam aktivitas sendiri, tanpa bantuan orang dewasa. Misalnya membiasakan Si Kecil untuk mengancing bajunya sendiri, menuangkan pasta gigi lalu menyikat gigi, mencuci tangan, menyisir, mengikat tali sepatu sendiri, dan lain-lain.
Sebenarnya masih banyak permainan untuk melatih motorik halus anak. Namun jika Moms bingung mau mengajak Si Kecil main apa atau jenis stimulasi apa yang baik untuknya, bisa mulai dengan 5 macam permainan di atas.
Akan lebih mudah lagi bila Moms memiliki media bermain bareng Si Kecil. Misalnya untuk permainan susun balok, Moms bisa gunakan Soft Cube dari Little Friend. Mainan berbentuk kubus dan limas yang terbuat dari bahan lembut serta terasa empuk. Jadi aman buat Si Kecil yang masih di bawah satu tahun. Temukan berbagai macam mainan menarik lainnya buat temani Si Kecil eksplor dan bermain. Yuk cek official store Little Friends!
~NJ
Read More
Setiap orang tua mempunyai cara berbeda dalam membangun pola asuh. Gaya parenting yang tidak sama bisa disebabkan oleh banyak hal. Mulai dari latar belakang pendidikan, budaya, lingkungan, cara pandang, sampai pola asuh keluarga saat kecil. Maka tak heran jika masing-masing orang tua memiliki cara pengasuhannya sendiri.
Akan tetapi bila kita kelompokkan, secara garis besar terdapat 4 gaya pengasuhan. Yaitu terdiri dari Authoritarian, Authoritative, Permissive, dan Uninvolved. Keempatnya memberikan dampak tersendiri pada perkembangan anak. Kira-kira Moms termasuk ke pola parenting yang mana ya? Yuk cari tahu!
Pada tahun 1960-an seorang psikolog bernama Diana Baumrind menjelaskan tiga gaya pola asuh yang berbeda (Authoritarian, Authoritative, Permissive) berdasarkan tuntutan orang tua dan bagaimana daya tanggap anak. Kemudian gaya pengasuhan yang keempat ditambahkan oleh peneliti lain. Jadilah ada 4 gaya parenting dengan cara pendekatan dan karakteristiknya masing-masing.
Authoritarian merupakan tipe orang tua yang mengasuh secara otoriter dengan aturan tegas. Orang tua menuntut anak untuk patuh dan disiplin. Bila anak melanggar aturan, orang tua tidak segan untuk memberikan hukuman dengan alasan mendisiplinkan anak. Dalam gaya otoritarian orang tua melakukan komunikasi satu arah. Mereka tidak memberikan ruang untuk anak mengungkapkan keinginan dan pendapat.
Ketika anak bertanya alasan di balik aturan, orang tua cenderung hanya menjawab “Pokoknya gak boleh”. Sehingga anak tidak bisa menangkap maksud baik orang tua dan apa konsekuensi yang mereka dapat jika melanggarnya. Orang tua yang otoriter juga ada yang sampai memutuskan semua hal untuk anaknya. Sehingga anak tidak mempunyai kemampuan decision making.
Anak yang tumbuh dengan pola asuh authoritarian mudah mengikuti aturan bahkan sangat patuh. Namun anak juga bisa tumbuh jadi lebih agresif dan mudah berbohong, akibat pengasuhan yang terlalu keras atau merasa dibatasi. Selain itu, kemampuan anak bersosialisasi cenderung kurang, self-esteem rendah, dan mereka ragu akan kemampuan diri.
Kebalikan dari gaya parenting authoritarian, pola asuh permissive lebih longgar dalam menerapkan aturan pada anak. Orang tua tidak membatasi, melarang, bahkan cenderung mengizinkan apa yang anak minta atau inginkan. Orang tua permisif tidak memiliki ekspektasi tinggi seperti orang tua otoriter. Mereka tidak memaksakan kemauan sendiri dan cukup pemaaf dengan pikiran “kids will be kids”.
Orang tua permisif memposisikan diri mereka sebagai teman di depan anak-anaknya. Mereka ingin anak-anak menceritakan semua masalahnya dengan nyaman. Namun orang tua tidak mampu mencegah anak melakukan perilaku buruk atau mengambil pilihan yang salah. Orang tua berpikir anak mampu menyelesaikannya tanpa intervensi terlalu banyak dari mereka.
Pola asuh yang permisif menciptakan anak yang kurang bertanggung jawab dan kurang mandiri. Anak memiliki self-esteem yang tinggi tapi, cenderung egosentris. Anak-anak dengan orang tua permisif juga berisiko mengalami obesitas serta gangguan kesehatan lainnya. Karena orang tua tidak memberikan batasan atau aturan yang tegas dalam hal konsumsi makanan.
Baca juga : Speech Delay pada Anak
Gaya parenting authoritative (otoritatif) membuat aturan dalam pengasuhan anak, tapi mereka juga mau mendengarkan opini anak-anak. Orang tua otoritatif memvalidasi apa yang anak-anak mereka rasakan atau alami. Namun tetap memposisikan diri bahwa kendali ada di orang tua.
Mereka tidak hanya menetapkan aturan tapi juga menjelaskan mengapa anak-anak harus menaatinya. Bagi orang tua otoritatif, mendisiplinkan anak merupakan cara untuk mendukung anak berkembang. Bukan hukuman karena anak tidak patuh. Supaya kebiasaan positif tumbuh dalam diri anak, orang tua melakukan pendekatan dengan strategi memberikan pujian dan reward system.
Anak yang tumbuh di dalam pengasuhan orang tua otoritatif cenderung percaya diri, high self-esteem, merasa bahagia, penuh tanggung jawab, dan dekat dengan orang tua mereka. Anak-anak juga sanggup membuat keputusan untuk dirinya sendiri, berprestasi dalam akademik dan sosial. Serta kecil kemungkinan melakukan penyimpangan seperti meminum alkohol dan menggunakan obat-obatan.
Gaya parenting yang satu ini ditambahkan oleh peneliti Eleanor Maccoby dan John Martin. Menurut mereka orang tua uninvolved cenderung abai dalam proses pengasuhan anak. Orang tua tidak membuat aturan, tak ada ekspektasi terhadap anak, dan mereka juga tidak memberikan arahan saat anak membutuhkan. Secara garis besar orang tua tidak banyak mengetahui apa yang anak lakukan dan rasakan.
Orang tua tetap memenuhi kebutuhan dasar anak, namun tidak terlibat penuh dalam kehidupan anak-anak mereka. Jalinan komunikasi yang terbangun antara orang tua dan anak pun sangat minim. Pengabaian orang tua ini tidak selamanya dilakukan secara sengaja. Orang tua yang terlalu sibuk dengan pekerjaan, masalah keluarga, termasuk kewalahan mengelola rumah, tidak tahu bagaimana kondisi anaknya saat ini.
Anak-anak yang mendapatkan pola asuh uninvolved tumbuh menjadi anak yang mandiri dan tahan banting. Namun mereka juga kesulitan dalam mengelola emosi, prestasi akademik rendah, dan sulit membangun hubungan sosial.
Dari keempat gaya parenting di atas, mana tipe yang paling baik? Masing-masing cara parenting memiliki sisi pro dan kontra ya Moms. Namun pada umumnya psikolog merekomendasikan gaya pengasuhan authoritative. Supaya anak tumbuh dalam lingkungan keluarga yang positif. Orang tua memberikan perhatian yang dibutuhkan dan tetap menunjukkan ketegasan.
Sebaiknya Moms sudah menerapkan pola asuh sejak dini. Salah satu caranya yaitu mengajarkan Si Kecil dengan hal-hal dasar lewat bermain. Moms bisa gunakan aneka macam mainan edukatif dari Little Friends. Kunjungi halaman produk dan temukan mainan yang pas buat jadi #TemanSiKecil.
~NJ
Read More
Salah satu tahap perkembangan Si Kecil yang perlu Moms perhatikan adalah ketika Si Kecil tumbuh gigi. Moms mungkin baru bisa melihat gigi tumbuh di usia 7-8 bulan. Namun gejala tumbuh gigi (teething) mulai lebih awal yaitu di usia 3-4 bulan. Itulah mengapa Si Kecil membutuhkan teether untuk bayi.
Karena saat Si Kecil mulai tumbuh gigi, ia akan merasa sakit dan tidak nyaman di bagian gusi. Menggigit teether dapat membantu meredakan rasa nyeri dan tak nyaman. Selain itu teether juga bisa mencegah Si Kecil menggigit benda asing yang dapat membuatnya tersedak.
Bila Moms menemukan gejala tertentu pada Si Kecil seperti, mengunyah barang, air liur berlebihan, gusi sakit dan bengkak, serta Si Kecil mudah marah dan rewel. Maka itu tandanya Si Kecil sudah mulai tumbuh gigi. Teether bisa jadi penyelamat.
Sebenarnya Moms bisa menemukan teether dengan mudah di pasaran. Moms bisa memilih aneka macam bentuk, desain, dan fitur teether. Namun Moms tetap perlu berhati-hati, agar mendapatkan teether yang tepat dan aman untuk Si Kecil. Pertimbangkan hal-hal di bawah ini ya Moms:
Poin pertama pastikan Moms tidak memberikan teether bekas pada Si Kecil. Untuk menghindari risiko Si Kecil terinfeksi bakteri. Daya tahan teether bekas juga pasti sudah menurun. Selain itu, membeli teether baru jauh lebih untung. Karena standar keamanan teether baru umumnya sudah meningkat dibanding produk lama.
Cari tahu teether untuk bayi yang Moms pesan terbuat dari bahan apa. Pastikan teether sudah BPA Free, tidak mengandung zat kimia berbahaya. Moms bisa cek kemasan teether, untuk menemukan informasi bahan materialnya. Jika Moms bingung, cara mudah untuk memastikan kualitas yaitu dengan mengecek apakah produk tersebut sudah berstandar SNI atau belum.
Karena Si Kecil akan sering menggigit, mengunyah, menarik, dan memainkan teether. Maka pastikan teether memiliki daya tahan yang bagus. Oleh karena itu Moms perlu mengecek kualitas teether sebelum membeli. Teether harus tidak mudah pecah atau lepas, karena akan membahayakan Si Kecil. Bisa membuat tersedak atau melukai gusi.
Baca juga: 6 Mainan Bayi 0-12 Bulan, Bantu Tumbuh Kembang Si Kecil
Selain materialnya yang kuat, teether untuk bayi harus memiliki pegangan yang mudah digenggam Si Kecil. Pastikan juga ukuran teether pas dan terdapat beragam tekstur yang bisa bantu meredakan rasa nyeri serta gatal. Pertimbangkan juga teether yang memiliki fitur tambahan, seperti teether sekaligus rattle.
Sebaiknya Moms memilih jenis teether yang mudah dibersihkan. Karena teether akan menjadi benda yang sering Si Kecil masukkan ke mulutnya. Moms akan terus membersihkan teether setiap kali Si Kecil selesai menggunakannya.
Teether akan sangat membantu Moms meredakan rasa nyeri dan gatal pada Si Kecil yang sedang tumbuh gigi. Teether bisa Si Kecil gunakan selama berada di rumah ataupun saat berada di luar.
Moms yang sedang mencari teether untuk Si Kecil bisa pilih teether dari Little Friends. Selain untuk digigit, teether dari Little Friends ini juga berfungsi sebagai rattle. Mengeluarkan suara yang menarik perhatian Si Kecil saat digerakkan. Selain itu ada pula jenis soft book yang sudah dilengkapi dengan teether.
Moms bisa dapatkan Rattle Teether dan Soft Book Teether di official store Little Friends
~ NJ
Olahraga balita menawarkan manfaat besar seperti kebugaran , penguatan otot, keseimbangan, koordinasi, dan fleksibilitas. Tidak semua olahraga aman untuk anak kecil karena kemampuannya yang terbatas. Keselamatan anak tetap diutamakan ya moms, jadi olahraga anak perlu selektif agar tidak membahayakan keselamatannya.
Baca Juga: Alangkah Bermanfaatnya Tidur Siang Bagi Si Kecil
Latihan ini nyaman dan mudah dilakukan, karena tidak membutuhkan peralatan tambahan selain sepatu. Jika anak Anda belum bisa berjalan, Anda bisa jogging dengan memasukkan anak Anda ke dalam stroller dan mendorongnya untuk berjalan. Dan jika mereka bisa berjalan, permudah mereka dengan sepatu yang tepat. Mereka bisa terluka dengan sangat mudah, jadi permudah mereka untuk menjaga diri mereka tetap aman.
Berenang merupakan salah satu olahraga yang aman untuk balita, sebaiknya ibu membekali mereka dengan alat dan perlengkapan yang dapat membantu keselamatan balita saat bermain di air. Olahraga sangat baik untuk anak Anda karena seluruh tubuhnya dapat bergerak bebas.
Bersepeda bersama pasti akan menyenangkan bagi anak Anda karena Anda bisa melihat pemandangan di sekitar Anda. bermain sepeda juga merangsang otot anak Anda. Mereka biasanya berharap untuk melihat-lihat pemandangan dan menjelajahi daerah setempat.
Menari juga bisa sebagai olahraga yang sangat mengasyikkan jika ketika melakukan bersama balita karena perilaku anak Anda yang menyenangkan. Kami menambahkan video lagu tersebut, setelah itu Anda dan anak Anda dapat menirukan gerakan tarian dalam video tersebut. Menari juga merupakan bagian dari stimulasi yang melatih koordinasi dan keterampilan motorik anak Anda.
Olahraga Untuk mereka dapat menjaga kesehatan fisiknya, kegiatan ini juga dapat menjaga Kesehatan psikologisnya. mereka dapat mempelajari mengendalikan emosi dan akan membuat si kecil merasa puas. Maka tidak heran jika olahraga untuk balita dapat membantunya meningkatkan sekaligus membentengi dari risiko stres dan depresi. Dengan begitu banyak manfaat positif dari olahraga untuk jangan lupa untuk ajak sikecil olahraga bersama
Read More