LilMin
31 Agustus 2023
Bila Moms perhatikan balita pada umumnya berjalan jinjit (toe walking) saat ia pertama kali belajar jalan. Bayi jalan jinjit adalah kondisi ketika bayi berjalan menggunakan jari dan telapak kakinya, sedangkan bagian tumit terangkat. Hal ini normal untuk anak-anak berusia di bawah 2 tahun. Seiring perkembangan tubuhnya, Littles dapat berjalan dengan menapakkan ujung jari sampai tumit.
Namun jika Littles tetap berjalan jinjit setelah melewati usia 2 tahun, Moms perlu membawa Littles ke dokter untuk pemeriksaan lebih lanjut. Karena keterlambatan kemampuan berjalan bisa menjadi tanda Littles mengalami kondisi kesehatan tertentu.
Penyebab Bayi Jalan Jinjit
Kebiasaan balita berjalan jinjit disebut sebagai kondisi idiopatik, yang artinya tidak diketahui penyebabnya. Littles akan secara otomatis berjinjit terutama saat ia berjalan tanpa alas kaki. Namun jika kebiasaan ini terus berlanjut ada kemungkinan kondisi kesehatan lain menjadi penyebabnya. Berikut ini penyebab-penyebab bayi melakukan toe walking:
Tendon Achilles Masih Pendek
Tendon achilles memiliki fungsi menghubungkan otot kaki bagian belakang dengan tulang tumit. Bila otot masih pendek, tumit tidak akan menyentuh tanah. Itulah mengapa Littles lebih nyaman berjalan jinjit, untuk mengurangi ketegangan pada kaki karena otot meregang.
Masalah Sensorik
Bayi jalan jinjit juga bisa dikaitkan dengan masalah sensorik. Seperti adanya gangguan pada indera penglihatan, pemrosesan sensorik, atau ada keterlambatan perkembangan. Sebab balita yang memiliki gangguan sensorik akan merasa tidak nyaman saat telapak kakinya merasakan tekstur tertentu.
Cerebral Palsy
Jalan jinjit bisa menjadi gejala awal adanya Cerebral palsy atau gangguan perkembangan otak. Yaitu adanya gangguan pergerakan, cedera, atau perkembangan abnormal di bagian otak yang mengontrol fungsi otot.
Distrofi Otot
Distrofi otot termasuk penyakit genetik yang bisa menjadi penyebab Littles berjalan jinjit. Penyakit ini membuat serat otot sangat rentan terhadap kerusakan dan melemah seiring waktu. Kondisi ini lebih mungkin terjadi ketika Littles yang awalnya berjalan normal malah mulai berjalan jinjit.
Autisme
Toe walking juga berkaitan dengan gangguan spektrum autisme, yang memengaruhi kemampuan anak berkomunikasi dan berinteraksi dengan orang-orang di sekitarnya.
Tanda-tanda Bayi Jalan Jinjit Perlu Dibawa ke Dokter
Berikut ini beberapa kondisi yang perlu diperhatikan pada balita yang memiliki kebiasaan jalan jinjit. Supaya Moms bisa segera membawa Littles ke dokter untuk observasi lebih lanjut:
- Otot-ototnya kaku
- Anggota tubuh tidak terkoordinasi
- Berjalan jinjit sepanjang waktu
- Cara jalan canggung dan mudah tersandung
- Sebelumnya dapat berjalan dengan menapakkan kaki, lalu mulai berjalan jinjit belakangan ini
- Lahir prematur
- Kemampuan motorik halus tidak berkembang
- Tidak mampu menahan berat badannya saat menapak dengan kaki datar
- Menghindari kontak mata atau menunjukkan gerakan berulang misalnya berputar atau bergoyang
- Keluarga memiliki riwayat medis autisme atau distrofi otot.
Baca juga: 5 Macam Permainan Untuk Melatih Motorik Halus Anak
Pada umumnya berjalan jinjit merupakan hal lumrah dan tidak selalu berkaitan dengan kondisi kesehatan tertentu. Sebenarnya jalan jinjit yang berhubungan dengan gangguan kesehatan termasuk kasus yang jarang terjadi. Meski begitu Moms perlu ikuti tahapan pertumbuhan Littles dan berikan stimulasi yang Littles perlukan untuk mendukung perkembangannya.
Caranya dengan memberikan mainan yang memiliki fitur-fitur penunjang untuk mengembangkan kemampuan sensorik, motorik, dan kognitif Littles. Moms bisa mendapatkan berbagai macam mainan edukatif untuk Littles mulai dari usia 0 bulan. Seperti Playmat yang bisa Littles gunakan sebagai alas bermain. Lengkap dengan berbagai macam mainan, mengenalkan Littles pada warna, tekstur, dan suara, sehingga kemampuan sensorik, motorik, dan kognitif Littles terbangun. Dapatkan Playmat di official shop Little Friends di e-commerce.
~NJ
Read More
LilMin
21 Juli 2023
Kemampuan motorik halus Si Kecil perlu distimulasi demi mendungkung kemandiriannya. Moms bisa berikan berbagai jenis permainan untuk melatih motorik halus anak. Permainan yang sederhana namun dapat menggerakkan otot-otot kecil pada tubuhnya, seperti jari dan mata.
Anak dengan kemampuan motorik halus yang berkembang, dapat melakukan banyak hal secara mandiri. Misalnya mengikat tali sepatu, memasang kancing baju, memegang dan memindahkan barang, dan tidak mengalami kesulitan saat belajar menulis.
5 Macam Permainan untuk Melatih Motorik Halus Anak
Supaya kemampuan motorik halus Si Kecil berkembang dengan baik, Moms perlu stimulasi dengan aneka macam permainan. Temani Si Kecil bermain 5 jenis permainan di bawah ini yuk:
Playdough
Ketika bermain playdough Si Kecil akan mencoba meregangkan, mencubit, dan menggulung adonan. Berikan pisau plastic, cetakan kue, dan rolling pin sebagai alat untuk bermain playdough. Biarkan Si Kecil berkreasi dengan membuat macam-macam bentuk. Kalau khawatir dengan kandungan playdough atau lilin malam, Moms bisa membuat DIY playdough sendiri di rumah.
Menggunting dan Menempel
Aktivitas menggunting dan menempel bagus untuk koordinasi tangan dan mata juga kontrol motorik halus. Berikan Si Kecil gunting yang aman dan media kertas yang sudah diberi gambar atau pola untuk menempel. Moms tidak perlu takut atau khawatir asalkan Si Kecil terus didampingi.
Meronce
Moms pernah dapat tugas meronce waktu di sekolah dulu? Praktik kerajinan tangan ini ternyata bisa jadi permainan untuk melatih motorik halus anak. Siapkan benang yang cukup tebal namun halus seperti benang wol. Lalu siapkan juga manik-manik yang warna-warni. Ajak Si Kecil membuat gelang atau kalung. Jika Si Kecil terlihat semakin terampil berikan manik-manik yang berukuran lebih kecil.
Susun Balok
Setiap anak perlu memiliki mainan susun balok di rumahnya. Karena jenis mainan yang satu ini memiliki banyak manfaat, bukan hanya bagus untuk perkembangan motorik halus. Tapi juga bagus untuk perkembangan motorik, kemampuan memecahkan masalah, sampai kemampuan matematika dasar.
Baca juga: 7 Manfaat Bermain Susun Balok Bagi Si Kecil
Self-Care Tasks
Salah satu tujuan dari mengembangkan kemampuan motorik halus adalah untuk membangun kemandirian di dalam diri Si Kecil. Karena itu Moms juga bisa mengajarkan Si Kecil melakukan berbagai macam aktivitas sendiri, tanpa bantuan orang dewasa. Misalnya membiasakan Si Kecil untuk mengancing bajunya sendiri, menuangkan pasta gigi lalu menyikat gigi, mencuci tangan, menyisir, mengikat tali sepatu sendiri, dan lain-lain.
Sebenarnya masih banyak permainan untuk melatih motorik halus anak. Namun jika Moms bingung mau mengajak Si Kecil main apa atau jenis stimulasi apa yang baik untuknya, bisa mulai dengan 5 macam permainan di atas.
Akan lebih mudah lagi bila Moms memiliki media bermain bareng Si Kecil. Misalnya untuk permainan susun balok, Moms bisa gunakan Soft Cube dari Little Friend. Mainan berbentuk kubus dan limas yang terbuat dari bahan lembut serta terasa empuk. Jadi aman buat Si Kecil yang masih di bawah satu tahun. Temukan berbagai macam mainan menarik lainnya buat temani Si Kecil eksplor dan bermain. Yuk cek official store Little Friends!
~NJ
Read More
LilMin
15 Juni 2023
Moms mungkin sudah sering dengar kalau bermain susun balok bagus untuk kecerdasan Si Kecil. Balok termasuk mainan sederhana yang bikin Si Kecil betah memainkannya dan bisa dipakai cukup lama. Namun pernahkah Moms mencari tahu apa saja sebenarnya manfaat dari permainan balok?
Karena ternyata ada banyak keuntungan yang bisa Littles peroleh dari permainan susun menyusun ini. Bukan hanya menstimulasi kecerdasan, permainan balok juga terbukti bermanfaat untuk perkembangan motorik, problem solving, kemampuan kerjasama dan masih banyak lagi.
7 Manfaat Bermain Susun Balok
Meskipun saat ini semakin banyak permainan canggih buat anak, tapi mainan yang cenderung tradisional justru memberikan banyak kebaikan untuk tumbuh kembang Littles. Berikut ini manfaat dari permainan susun balok:
Kemampuan Motorik
Selama Si Kecil bermain menggunakan balok, kemampuan motorik kasar dan motorik halus mereka akan terbangun. Misalnya ketika bermain balok, Si Kecil akan banyak menggerakkan tubuhnya mulai dari merangkak, bergeser, dan meregangkan badan, yang semuanya bagus untuk perkembangan motorik kasar. Kemudian sewaktu memegang balok dengan jemarinya, motorik halus Si Kecil jadi lebih terasah.
Problem Solving Skill
Permainan susun balok juga bisa mengasah kemampuan memecahkan masalah. Saat mencoba menyusun balok, Si Kecil akan berpikir bagaimana cara agar balok dapat tetap berdiri stabil walau semakin tinggi. Littles juga akan mencari cara agar rupa bangunan yang sedang ia susun berhasil terbentuk. Meski terdengar sederhana hal ini justru sangat baik untuk perkembangan kognitif Si Kecil.
Kreativitas
Tidak ada aturan dalam bermain susun balok. Si Kecil bebas berkreasi dengan imajinasinya untuk membuat rupa bangunan atau karakter apapun. Balok-balok mainan yang sama bisa Littles pakai terus untuk membangun apa saja yang mereka inginkan.
Baca juga: 6 Mainan Bayi 0-12 Bulan, Bantu Tumbuh Kembang Si Kecil
Kemampuan Sosial
Jika dimainkan bersama, mainan balok bisa meningkatkan kemampuan sosial Si Kecil. Karena saat bermain Si Kecil dan saudara atau temannya akan belajar untuk saling berbagi balok, merencanakan bersama bangunan apa yang akan dibuat, dan saling bekerjasama saat membuatnya.
Konsep Matematika Dasar
Sambil bermain balok, Si Kecil bisa belajar berhitung. Akan lebih mudah bagi Littles untuk menghitung 1,2,3 dan seterusnya jika ada objek yang real di depan mereka. Moms bisa temani Si Kecil bermain balok sambil stimulasi kemampuan berhitung dasar.
Perkembangan Bahasa
Perkembangan Bahasa Si Kecil juga akan terbangun saat bermain balok. Karena anak kecil suka menjelaskan apa yang sedang mereka buat, walau dengan bahasa yang masih terbatas. Justru di kesempatan ini Moms bisa mengenalkan beberapa kosakata baru. Selain itu saat Si Kecil bermain susun balok dengan saudara atau teman, mereka akan secara natural membahas bagaimana mereka ingin bermain.
Rentang Perhatian
Permainan susun balok juga mampu meningkatkan rentang perhatian Si Kecil. Ketika Littles mulai bermain ia bisa menghabiskan waktu lebih lama dari biasanya, saking asyiknya bermain. Hal ini karena Si Kecil sedang fokus untuk membuat sesuatu yang sudah ada dalam gambaran benaknya.
Balok jadi mainan basic yang sebaiknya tersedia di rumah. Terbukti bahwa dari satu jenis mainan ini saja bisa memberikan manfaat stimulus yang banyak. Pada umumnya mainan balok terbuat dari kayu yang aman untuk Si Kecil. Namun Moms juga bisa memberikan balok dengan bahan fabric yang lebih ringan dan empuk. Sehingga dijamin jauh lebih aman buat Si Kecil yang masih bayi.
Moms bisa pilih Soft Cube dari Little Friends. Mainan balok yang lembut dan full color. Permukaan cube dibuat dengan tekstur berbeda dan ketika diremas dapat mengeluarkan bunyi. Sehingga bagus untuk menstimulasi kemampuan sensorik Si Kecil. Moms bisa dapatkan Soft Cube di official e-commerce Little Friends. Koleksi semua Soft Cube nya yuk!
~NJ
Read More
LilMin
16 Mei 2023
Salah satu tahap perkembangan Si Kecil yang perlu Moms perhatikan adalah ketika Si Kecil tumbuh gigi. Moms mungkin baru bisa melihat gigi tumbuh di usia 7-8 bulan. Namun gejala tumbuh gigi (teething) mulai lebih awal yaitu di usia 3-4 bulan. Itulah mengapa Si Kecil membutuhkan teether untuk bayi.
Karena saat Si Kecil mulai tumbuh gigi, ia akan merasa sakit dan tidak nyaman di bagian gusi. Menggigit teether dapat membantu meredakan rasa nyeri dan tak nyaman. Selain itu teether juga bisa mencegah Si Kecil menggigit benda asing yang dapat membuatnya tersedak.
Bila Moms menemukan gejala tertentu pada Si Kecil seperti, mengunyah barang, air liur berlebihan, gusi sakit dan bengkak, serta Si Kecil mudah marah dan rewel. Maka itu tandanya Si Kecil sudah mulai tumbuh gigi. Teether bisa jadi penyelamat.
Tips Memilih Teether untuk Bayi Tumbuh Gigi
Sebenarnya Moms bisa menemukan teether dengan mudah di pasaran. Moms bisa memilih aneka macam bentuk, desain, dan fitur teether. Namun Moms tetap perlu berhati-hati, agar mendapatkan teether yang tepat dan aman untuk Si Kecil. Pertimbangkan hal-hal di bawah ini ya Moms:
-
Tidak Menggunakan Teether Bekas
Poin pertama pastikan Moms tidak memberikan teether bekas pada Si Kecil. Untuk menghindari risiko Si Kecil terinfeksi bakteri. Daya tahan teether bekas juga pasti sudah menurun. Selain itu, membeli teether baru jauh lebih untung. Karena standar keamanan teether baru umumnya sudah meningkat dibanding produk lama.
-
Periksa Bahan Teether
Cari tahu teether untuk bayi yang Moms pesan terbuat dari bahan apa. Pastikan teether sudah BPA Free, tidak mengandung zat kimia berbahaya. Moms bisa cek kemasan teether, untuk menemukan informasi bahan materialnya. Jika Moms bingung, cara mudah untuk memastikan kualitas yaitu dengan mengecek apakah produk tersebut sudah berstandar SNI atau belum.
-
Kuat
Karena Si Kecil akan sering menggigit, mengunyah, menarik, dan memainkan teether. Maka pastikan teether memiliki daya tahan yang bagus. Oleh karena itu Moms perlu mengecek kualitas teether sebelum membeli. Teether harus tidak mudah pecah atau lepas, karena akan membahayakan Si Kecil. Bisa membuat tersedak atau melukai gusi.
Baca juga: 6 Mainan Bayi 0-12 Bulan, Bantu Tumbuh Kembang Si Kecil
-
Desain Teether
Selain materialnya yang kuat, teether untuk bayi harus memiliki pegangan yang mudah digenggam Si Kecil. Pastikan juga ukuran teether pas dan terdapat beragam tekstur yang bisa bantu meredakan rasa nyeri serta gatal. Pertimbangkan juga teether yang memiliki fitur tambahan, seperti teether sekaligus rattle.
-
Mudah Dibersihkan
Sebaiknya Moms memilih jenis teether yang mudah dibersihkan. Karena teether akan menjadi benda yang sering Si Kecil masukkan ke mulutnya. Moms akan terus membersihkan teether setiap kali Si Kecil selesai menggunakannya.
Teether akan sangat membantu Moms meredakan rasa nyeri dan gatal pada Si Kecil yang sedang tumbuh gigi. Teether bisa Si Kecil gunakan selama berada di rumah ataupun saat berada di luar.
Moms yang sedang mencari teether untuk Si Kecil bisa pilih teether dari Little Friends. Selain untuk digigit, teether dari Little Friends ini juga berfungsi sebagai rattle. Mengeluarkan suara yang menarik perhatian Si Kecil saat digerakkan. Selain itu ada pula jenis soft book yang sudah dilengkapi dengan teether.
Moms bisa dapatkan Rattle Teether dan Soft Book Teether di official store Little Friends
~ NJ
Read More
LilMin
27 Juni 2022
Newborn atau bayi baru lahir memang menghabiskan waktu lebih banyak untuk tidur, sekitar 16-17 jam per hari. Namun Moms dan Dads sudah bisa mengajaknya bermain lho di saat ia sedang terjaga. Selain bisa meningkatkan bonding orangtua dan anak, Si Kecil yang baru lahir ini juga sudah bisa merasakan senang saat bermain. Nah untuk Moms dan Dads yang masih bingung harus bermain apa, berikut Little Friends sudah rangkum 5 cara bermain bersama bayi baru lahir.
1. Ajak jalan-jalan
Gendong Si Kecil dan ajaklah berjalan-jalan Moms. Tidak perlu jauh-jauh, cukup berkeliling di area rumah. Boleh juga ajak keluar ke taman agar Si Kecil menghirup udara segar. Ternyata irama gerakan saat berjalan dan pemandangan jadi hal menarik untuk Si Kecil lho. Ajak juga Si Kecil berinteraksi dengan anggota rumah yang lain, bertemu dan mendengar suara orang membuat Si Kecil terhibur.
2. Bermain dengan tangan dan kakinya
Lakukan permainan ini saat Si Kecil baru saja bangun tidur. Sapa ia dan pegang kedua tangan mungilnya Moms. Ajaklah Si Kecil menggerakkan tangannya seperti melakukan gerakan olahraga. Moms bisa meregangkan tangannya ke samping, ke depan, dan ke atas. Lakukan juga pada kaki mungilnya yang tidak bisa diam itu ya Moms hihi. Tekuk kaki Si Kecil dan gerak-gerakkan ke atas. Ingat untuk selalu melakukan kontak mata saat bermain bersama, agar bonding lebih kuat.
3. Bertatapan sambil bernyanyi atau bercerita
Mungkin Si Kecil tidak akan memberikan tanggapan langsung kepada cerita Moms, tapi dia sudah tau lho kalau Moms sedang bercerita. Nyanyikan juga lagu-lagu anak yang menyenangkan sambal menatap matanya. Bernyanyi dan bercerita akan membuat Si Kecil menghafal suara Moms, juga melatih sensorik dan pendengarannya.
4. Baca buku berwarna kontras
Moms dan Dads juga sudah bisa mengenalkan buku ke bayi baru lahir. Pilihkan buku berwarna kontras seperti buku hitam putih untuk Si Kecil. Moms juga bisa memilihkan buku yang empuk atau soft book agar lebih aman untuk dipegang atau digigit oleh Si Kecil. Membacakan buku sejak dini bisa meningkatkan kecerdasan literasinya Moms.
5. Memasang mainan gantung
Jika Si Kecil mempunyai tempat tidur atau box-nya sendiri, Moms dan Dads bisa memasangkan mainan gantung diatasnya. Mainan gantung yang bergerak dan berwarna-warni bisa merangsang indera penglihatan Si Kecil. Mainan ini pastinya akan sangat menarik dan menghibur untuknya.
Itu dia 5 cara bermain bersama bayi baru lahir yang bisa dicoba, sederhana kan? Yang terpenting ajak Si Kecil bermain secara rutin, karena sangat baik untuk tumbuh kembangnya dan kedekatan antara orangtua dan anak. – LDK
Read More
LilMin
26 April 2022
Hari Lebaran sudah di depan mata, tentu momen ini sudah sangat dinanti, ya! Di Indonesia, hari Lebaran biasanya diisi dengan kegiatan mudik yaitu kegiatan kembali ke kampung halaman untuk berkunjung kepada anggota keluarga yang biasanya terpisah. Memang untuk dua tahun kebelakang, tradisi ini terpaksa harus ditahan karena pandemi COVID-19 yang berlangsung. Namun, di tahun 2022 ini, pemerintah akhirnya memperbolehkan kita untuk kembali melaksanakan tradisi ini. Nah selama itu juga mungkin terdapat orangtua baru yang akan mengajak Si Kecil untuk mudik. Terdapat beberapa persiapan yang perlu diperhatikan, salah satunya kemungkinan Si Kecil untuk mabuk perjalanan, karena hal ini bisa terjadi saat ia menaiki moda transportasi apapun. Nah untuk mencegahnya, kita sudah siapkan pembahasan seputar cara menjaga Si Kecil Tidak Mabuk Perjalanan saat Mudik di bawah!
Penyebab Si Kecil Mabuk Perjalanan
Ketika menggunakan alat transportasi, terjadi ketidak sesuaian antara gerakan tubuh yang sesungguhnya dan gerakan yang dipikirkan oleh otak. Hal ini akan menjadi hal yang biasa saja bagi orang dewasa, namun tidak untuk Si Kecil meski seharusnya ia akan semakin terbiasa. Selain itu terdapat beberapa faktor lain yang memicu mabuk perjalanan, antara lain;
1. Makan makanan yang tidak sehat
2. Udara yang sesak
3. Terlalu lama berfokus menatap satu objek
4. Bermain ponsel
5. Bau-bauan yang terlalu kuat
6. Melakukan gerakan mendadak terlalu sering
Tanda dan gejala mabuk perjalanan
Tanda awal Si Kecil mengalami mabuk perjalanan adalah dengan adanya rasa tidak nyaman di daerah perutnya, lalu akan merembet ke hal lain seperti rasa panas tubuh, wajah pucat dan pada akhirnya muntah. Untuk lebih jelasnya berikut gejala umum dari mabuk perjalanan:
1. Si Kecil menjadi pasif dengan wajah pucat
2. Keringat dingin
3 Sakit kepala dan pusing
4. Mual yang disusul muntah
Mengatasi Si Kecil saat Mabuk Perjalanan
Saat Si Kecil sudah muntah, segeralah sediakan minuman untuk mencegahnya dari dehidrasi. Jika Si Kecil sudah berusia lebih dari dua tahun, makan pemberian obat anti mabuk juga dapat menjadi solusi. Ketenangan Moms dan Dads adalah kunci untuk membantunya menguragi sensasi tidak enak dari mabuk perjalanan tersebut.
Langkah Mencegah Mabuk Perjalanan
Nah jika sudah mengetahui adanya potensi ini, baiknya orangtua dapat mencegah Si Kecil dari rasa mabuk dengan melakukan atau mempersiapkan hal-hal seperti berikut;
-
Memiliki waktu tidur yang cukup sebelum berangkat
Bisa dipastikan jika Si Kecil Lelah akibat kurang tidur, maka ia akan lebih rentan mengalami mabuk perjalanan. Sehingga upayakanlah agar ia memperoleh waktu istirahat yang cukup.
Bahkan sehari sebelum keberangkatannya, pastikan ia selalu terhidrasi dengan baik. Konsumsi cairan akan membantunya agar tetap fit dan berenergi. Hal ini akan mencegahnya dari rasa lemas yang mendorongnya untuk menjadi mabuk.
Saat berada di perjalanan, khususnya dengan mobil, usahakan agar ia selalu melihat ke arah depan. Hal ini menjadi penting agar ia selalu menerima visual yang sesuai dengan yang dia lihat dan masuk ke otaknya. Hal ini akan meminimalisir kemungkinannya terkena mabuk perjalanan.
-
Berikan dia sirkulasi angin
Saat berada di perjalanan, udara yang terkurung di ruangan seperti mobil akan mempengaruhi daya tahannya. Sesekali bukalah akses udara di mobil atau jika menggunakan kapal bisa dengan membawanya ke luar sebentar.
Bau yang menyengat apalagi jika berada di ruangan yang menahan udara akan sangat mempengaruhi ketahanan Si Kecil. Bagi orangtua yang akan menggunakan mobil sangat penting untuk mengganti pengharum kabin dengan aroma yang tidak pekat atau menggunakan aromaterapi yang lebih ramah.
Selain mencegah dengan hal-hal di atas, ada juga yang perlu persiapan seperti makanan dan minuman. Biskuit, lemon, jahe dan peppermint adalah panganan yang dapat membantu meredakan dan mencegah Si Kecil untuk kembali mabuk saat melakukan perjalanan yang panjang apalagi untuk mudik kali ini.
Nah, semoga tips dan cara tadi dapat menghindarkan Si Kecil dari mabuk yang dapat mengurangi suasana ceria mudik kali ini ya, Moms! -KJ
Read More
LilMin
23 September 2021
Manfaat mainan bagi anak dan kiat memilih mainannya adalah hal yang sangat penting khususnya saat si kecil mulai belajar dan berlatih banyak hal, karena saat itulah ia akan memahami dan melatih beberapa aspek pertumbuhannya. Salah satu faktor eksternal yang dapat membantu melatih tumbuh kembangnya adalah dengan tersedianya mainan bagi mereka. Mainan sendiri tentu merupakan sesuatu yang menyenangkan bagi mereka. Banyak studi menunjukan bahwa terdapat banyak manfaat positif terhadap perkembangan kemampuan otak, sosial, emosional dan tentunya fisik mereka karena pada dasarnya mereka akan selalu menyerap hal apapun yang mereka mainkan sehingga mainan adalah sarana yang sangat penting untuk mengeksplorasi lingkungan sekitar dan mempelajari hal-hal baru, seperti:
1. Merangsang Kemampuan Bahasa
Studi di Inggris pada tahun 2000 melaporkan bahwa mainan yang tepat sesuai usia anak akan membantu merangsang otak anak dalam mengekspresikan kata-kata lebih baik.
2. Meningkatkan Kemampuan Matematis
Salah satu mainan yang dapat meningkatkan kemampuan ini adalah mainan balok yang memiliki tingkat kompleksitas bangunan yang beragam, setiap tingkatan akan memacu si anak untuk terus memainkannya hingga titik tertingginya.
3. Meningkatkan Fokus Dalam Belajar
Peningkatan kemampuan belajar akan didapatkan saat si kecil diberikan mainan tertentu
Tips Memilih Mainan Untuk Anak
Berikut adalah klasifikasi untuk memudahkan para orang tua memilih mainan untuk si kecil mulai dari perlengkapan bayi baru lahir:
0-3 bulan: Sebaiknya memilih gantungan tempat tidur yang dapat mengeluarkan suara dan berbahan halus
3-6 bulan: Mainan yang aman untuk digigit seiring dengan tumbuh giginya, mainan karet yang dapat mengeluarkan suara-suara lucu, boneka berbentuk hewan yang berbahan halus seperti Rattle Stick dapat menjadi opsi.
6-9 bulan: Orang tua dapat memilih untuk membeli buku bergambar yang mengeluarkan suara, berwarna cerah dan berbahan halus
9-12 bulan: Membelikan si kecil mainan seperti bola, balok-balokan, telepon mainan dan buku interaktif juga merupakan pilihan yang bagus!
12-18 bulan: Memilih bola mainan, balok yang dapat disusun, alat menggambar dan buku bergambar dapat diberikan pada masa ini.
Apapun mainan yang anda pilih untuk si kecil, pastikan terlebih dahulu kecocokan mainan tersebut ya moms and dads!
source: klikdokter.com
Read More